Sampai dengan hari ini nasib dari sebuah hak itu masih belum menemukan satu titik perkembangan yang berarti. Makin buruk tapi sebenarnya juga makin jelas kemana arah sebenarnya. Nasib sebuah hak sebenarnya ditentukan oleh suatu kewajiban. Jika Kewajiban telah dipenuhi maka hak pun akan didapat. Begitu teorinya. Jadi kalo merasa kewajibanya telah dipenuhi maka anda wajib mendapatkan haknya atau jika hak telah anda dapatkan maka anda wajib memenuhi kewajibanya. Tapi kalo kewajiban telah dipenuhi trus kemudian haknya belum didapat-dapat juga, gimana?
Jawabanya simpel, Mintain haknya. Kalo ga dikasih ya tuntut, kalo ga dikasih juga ya paksa supaya dikasih, kalo tetep ga ngasih? Hmm gimana yah..wong itu hak ko masa ga dikasih ato gmn kalo kita rampok hak kita sendiri aja. Tapi rampok jenis ini masuk kategori kriminal ga yah...
Ada sebuah kondisi dimana sebuah sistem bisa berfungsi dengan baik manakala variabel2 dari sistem tersebut berjalan sesuai dengan tugasnya. Sama seperti halnya sebuah hak dan kewajiban, ketika keseimbangan diantara hak dan kewajiban tidak ketemu maka sistem tersebut akan terganggu. Salah satu penyebabnya bisa karena bobot hak yang terlalu berat atau bisa juga karena bobot kewajiban yang tidak sama dengan bobot hak.
Menurut hukum fisika ketika bobot kewajiban terlampau berat dibanding dengan bobot hak maka untuk mencapai keseimbangan, bobot kewajiban harus dikurangi atau bobot hak yang harus ditambah sampai beratnya menjadi sama. Sangat simpel.
No comments: