Sejak keputusan untuk mengoleksi film itu diambil tahun 2004 kemarin, hingga saat ini perburuan itu rasanya akan terus berlanjut. Dari mulai film realese trus keluar DVD/VCD sampe harganya jatuh gara2 diskon terus gw pantau. Ga pernah bosen dan ga pernah nyerah nunggu banderol harga yang sesuai dengan saku. Sampe2 rentalan film yang nota bene ga melayani jual beli film pun selalu gw tanyain “film2nya dijualin ngga?”
Yang namanya barang koleksi mungkin kerasa hasilnya ga sekarang. Sepuluh atau dua puluh taun kedepan gw harapin film2 yang saat ini gw koleksi bisa menjadi barang antik. Mudah2an film dengan kualitas cerita bagus dan everlasting bakal tetap menarik untuk ditonton berulang2.
Selain film, barang yang juga akhirnya jadi objek koleksi adalah buku. Bagi Gw buku adalah kebutuhan hidup tapi jika buku tersebut sudah begitu menumpuk maka kata koleksi pun akhirnya dilabelkan kepadanya. Buku dan film. Ada satu titik pertemuan diantara keduanya. Di dalam film ada cerita dan emosi, sebuah buku juga demikian. Maka tak heran banyak film yang diproduksi dengan mengambil cerita dari buku atau juga sebaliknya.
Ini yang menjadi satu hal yang menarik terutama bagi kolektor yang berada diantara keduanya. Jason Bourne, Memoar of Geisha, Hary Potter, Eragon, Narnia, Golden Compas, P.S. I Love You, Jomblo, Ayat2 Cinta dan masih banyak lagi cerita buku yang dijadikan film. Film dan buku2 itulah yang kini sedang coba dikumpulkan.
Ini yang menjadi satu hal yang menarik terutama bagi kolektor yang berada diantara keduanya. Jason Bourne, Memoar of Geisha, Hary Potter, Eragon, Narnia, Golden Compas, P.S. I Love You, Jomblo, Ayat2 Cinta dan masih banyak lagi cerita buku yang dijadikan film. Film dan buku2 itulah yang kini sedang coba dikumpulkan.
Antara Film dan Buku
Reviewed by Suheri
on
Saturday, January 05, 2008
Rating:
No comments: