Privasi Online

Perusahaan riset Deloitte menyelidiki dampak jejaring sosial terhadap reputasi sebuah organisasi dan individu. Berikut hasilnya. Sebanyak 74 persen pekerja berpendapat, mudah untuk merusak reputasi sebuah perusahaan di media sosial, tapi hanya 27 persen yang berpikir untuk benar-benar melakukannya. 

Sebanyak 58 persen eksekutif setuju bahwa risiko reputasi dan jejaring sosial patut dijadikan isu penting. Sebanyak 53 persen pekerja tidak ingin perusahaan atau atasan masuk ke halaman jejaring sosial mereka. Sekitar 40 persen eksekutif perusahaan beda pendapat dengan pekerja dan 30 persen melakukan monitoring secara informal terhadap situs-situs pertemanan. 

Sebanyak 61 persen pekerja berpendapat meski perusahaan mengawasi, mereka tidak akan mengubah kebiasaan online mereka, karena tidak ada hal yang bersifat privat, dan telah melakukan sejumlah penyesuaian pada profil online mereka. Sebanyak 27 persen pekerja tidak mempertimbangkan konsekuensi etis Blogger Michael Specht, dalam web socialmediatoday.com berpendapat temuan ini cukup mengkhawatirkan. 

Bagi Specht, ini mengindikasikan perlunya edukasi terkait perilaku online para penggemar jejaring sosial. Specht menyarankan metode “The Mother Test” untuk menguji kelayakan perilaku online. Secara garis besar, metode ini menekankan pentingnya menjaga perilaku di jejaring sosial, agar ibu kita bangga dan tidak kecewa karenanya. 

Berikut adalah 5 pasal dari Specht untuk menjaga reputasi online kita: 
  1. Pastikan Anda punya profile yang konsisten, yang sekiranya pantas jika dilihat ibu. Sulit untuk tidak terlihat di web, demikian halnya untuk selalu tampil anonim. Meski memakai nama samaran sekalipun, orang-orang tertentu tetap dapat mengenali jati diri di balik nama tersebut.
  2. Pastikan Anda tidak melakukan/mengatakan sesuatu yang mengecewakan ibu. Anda tentunya tidak ingin mengecewakan ibu dengan melakukan hal-hal yang tidak baik. Pikirkan dengan matang sebelum berbuat/berkata.
  3. Jangan memajang foto yang tidak ingin Anda tunjukkan pada ibu. Sama seperti perbuatan dan perkataan, pastikan foto yang ada pajang adalah yang tidak mengecewakan ibu.
  4. Tanyakan pada diri sendiri, apakah reputasi online Anda membuat ibu Anda bangga? Meski tidak melakukan perbuatan mencolok di dunia maya, kita semua tetap punya reputasi.
  5. Pastikan juga semua aktivitas online Anda membuat ibu percaya sepenuhnya pada Anda. Kepercayaan adalah ujian tertinggi dari setiap tindakan dan menentukan integritas, kemampuan, atau karakter Anda. 
(Sumber: socialmediatoday.com/DOR)
Privasi Online Privasi Online Reviewed by Suheri on Tuesday, April 06, 2010 Rating: 5

No comments:

Top Category 1

Powered by Blogger.