Bis malam Kramat Djati masih
menjadi pilihan alternatif selain kereta. Berangkat dari kota Malang Kamis
(07/6) pukul 13:30 WIB tujuan Kadipaten-Majalengka menempuh waktu perjalanan
kurang lebih 15 Jam dengan tiket seharga Rp. 165.000,-. Sayang perjalanan
sedikit terganggu gara-gara sang driver belum paham arah jalan. Tiba di
Kadipaten sekitar pukul 07:00 atau terlambat sekitar 3 jam.
Dari Kadipaten langsung menuju
kampung halaman menggunakan angkutan. Angkutan ini biasanya berhenti di
Jatitujuh dan perjalanan bakal dilanjutkan menggunakan ojek, tapi tidak saat
itu. Angkutan gw carter Rp. 20.000,- untuk langsung menuju rumah.
Kampungku yang tidak pernah
berubah atau memang ditakdirkan untuk tetap tidak akan berubah. Tidak ada
perkembangan yang berarti. Jalan-jalan yang makin parah, sampah yang
berserakan, malam hari tanpa PJU (Penerangan Jalan Umum) dan lain sebagainya.
Hampir tidak ada sentuhan tangan penguasa sama sekali. Saya yakin penduduk
kampung ini tidak kalah rajin bayar pajak dengan daerah-daerah lain dan saya
yakin juga kampung ini adalah bagian dari wilayah Republik Indonesia.
Well, mari kita lupakan
sejenak masalah diatas. Biar masalah tersebut jadi PR pemerintahan negeri ini,
itu pun kalau mereka masih mengakui Desa Sumber Kec. Jatitujuh Kab. Majalengka
Prov. Jawa Barat ini masih menjadi bagian dari wilayahnya.
Senin (11/6) saya harus
kembali ke kota Blitar. Perjalanan akan dilanjutkan menggunakan kereta api
Gajayana dari Stasiun Cirebon menuju Stasiun Blitar.
Pulang Kampung Tahun 2012
Reviewed by Suheri
on
Sunday, June 10, 2012
Rating:
No comments: