Pada tahun 1971, Pemerintah Indonesia mengadakan kerjasama dengan Bank Dunia membentuk Sugar Study (ISS) dalam rangka swasembada gula. Salah satu program adalah mencari areal baru yang berorientasi pada lahan kering.
Hasil survey yang dilakukan pada tahun 1972-1975, menyatakan areal BPKPH Jatitujuh, Kerticala, Cibenda, dan Jatimunggul cocok untuk pertanaman tebu sehingga pada tanggal 9 Agustus 1975 dikeluarkan SK Mentan No. 795/VI/1975 tentang izin prinsip pendirian pabrik gula di Jatitujuh yang dikenal dengan nama “PROYEK GULA JATITUJUH” dan diikuti SK Mentan No. 654/Kpts/UM/76 tanggal 9 Agustus 1976 berisi tentang dikeluarkannya kawasan hutan Jatitujuh, Kerticala, Cibenda dan Jatimunggul seluas 12.022,50 hektar untuk dicadangkan kepada PT Perkebunan XIV guna penanaman tebu dan pendirian bangunan serta fasilitas dalam rangka pembangunan Proyek Pabrik Gula Jatitujuh.
Pada tahun 1977-1978 di bangun pabrik gula yang ditangani oleh Kontraktor Perancis Fives Cail babcock (FCB) dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia H.M. Soeharto pada tanggal 5 September 1980 dengan pengelola PT Perkebunan XIV (PNP XIV).
Pada tahun 1989, dengan tujuan untuk meningkatkan produksi dan manajemen, PG Jatitujuh yang berlokasi di desa Sumber, Majalengka atau 78 Km dari kota Cirebon ke arah barat, diambil alih oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia.
Alamat surat :
PG Jatitujuh
PG Jatitujuh
Kotak Pos 4 Jatibarang Indramayu,
Jawa Barat 45273
Jawa Barat 45273
Telp. (0233) 3303071
Fax : (0233) 3303068
Sumber :
http://www.pg-rajawali2.com/
http://www.pg-rajawali2.com/
Sejarah Pabrik Gula Jatitujuh Majalengka
Reviewed by Suheri
on
Saturday, March 21, 2015
Rating:
No comments: