IREMA Desa Sumber Kulon Satu Dasa Warsa

Sahdunya Ramadhan 1420 H saat itu tak cukup terasa hingga ke dalam masjid mungil yang bernama Al-Barokah. Masjid yang dibangun atas dasar semangat naik turun warga Sumber Kulon tak juga kunjung sempurna. Situasi ini semakin diperparah karena tidak ada tanda-tanda kehidupan didalamnya. Masjid Albarokah saat itu hanya dihuni oleh 3 sepuh yang begitu setia menyambung nafas masjid. Ki Raskam, Ki Tarijan sama Ki Sakim. Fenomena ini begitu menyakitkan hati. Kemana kaum muda Sumber ?

Jaman telah banyak berubah, anak-anak muda lebih suka duduk-duduk di perempatan jalan atau di Jondol-jondol gang. Ini yang pada akhirnya menggugah pemikiran sebagian anak muda Sumber yang lain. Mereka berkumpul pada detik-detik terahir Ramadhan tahun 1420 H / 1999 M dan mendeklarasikan sebuah organisasi yang diberi nama Ikatan Remaja Masjid atau disingkat IREMA pada tanggal 28 Oktober 1999 dengan tujuan menghidupkan kembali suasana islam di Masjid-masjid, Mushola-mushola, Rumah-rumah dan di seluruh penjuru Sumber Raya. Sedikit demi sedikit anggota IREMA terus bertambah dan kegiatannya pun makin beragam. Mulai dari pengajian rutinan, pengajian warga desa, Rihlah, sampe kegiatan Tablig Akbar bulanan terus diadakan.

Sayang perkembangan IREMA tidak dibarengi dengan proses kaderisasi anggota. Berkurangnya figur-figur IREMA menyebabkan singkonisai dalam tubuh IREMA terus melemah. Anggota yang kini bertahan tak kuasa membendung arus perubahan jaman.

Kini IREMA telah menginjak usia satu dasawarsa, waktu yang tidak sebentar. Kelangsungan hidup IREMA kedepan hanya bergantung pada orang yang peduli. Mudah-mudahan tulisan ini mampu mengetuk kaum muda Sumber dimanapun anda berada. Saran, ide atau wujud nyata dari sedulur kabeh akan sangat membantu, tidak untuk IREMA tapi untuk Syiar Islam di Sumber Raya. Wa allahualam bisawab.