Blitar, Lalapan dan Semur Jengkol

Satu hal yang paling sulit hidup di Blitar adalah soal makanan. Lidah saya adalah lidah sunda dan kesulitannya adalah menemukan makanan yang identik dengan makanan sunda. Mencari lalaban di Blitar mungkin tidak susah, cukup berkunjung ke tenda-tenda pecel lele atau ikan bakar dijamin anda pasti akan mendapatkan lalaban itu. Tapi lalaban yang akan anda temukan tidak jauh dari kubis, timun, daun kemangi dan kacang panjang. Hanya itu dan cuma itu tidak lebih tidak kurang.

Lalu kalau mau cari variasi lalaban lainnya bagaimana? 

Ya saya jamin tidak bakalan ketemu. Banter-banternya paling ketemu lalaban pete, dan warung yang konsisten di kota Blitar yang menyedian lalaban pete cuma ada satu warung "Depot Sinar Baru" Jl. A. Yani No. 63. Tidak cuma pete di warung itu juga menyediakan sayur asem, tapi bukan sayur asem bening ala Blitar. Sayur asamnya sudah miriplah dengan sayur asam Jawa Barat atau Jakarta. Pernah saya menemukan lalaban pete di tenda pecel lele depan TMP tapi besoknya sudah tidak jual pete lagi.

Sebenarnya lalaban apa yang kau cari?
Kalau harus disebutin satu-satu ya lumayan banyak. Biar lebih jelas lihat saja gambar-gambar lalaban berikut. Hijau dan segar-segar. Menurut penelitian banyak sekali manfaat lalaban tersebut. 



Ngomongin makanan langka di kota Blitar lainnya adalah semur jengkol. Di wilayah barat sana semur jengkol paling mudah dijumpai biasanya di warung tegal atau RM Padang. Sayang di Blitar tidak ada warung tegal, kalau pun ada RM Padang mereka tidak jual semur jengkol. Pernah saya tanya kenapa tidak jual semur jengkol? alasannya disini (Blitar.red) semur jengkol tidak ada yang suka.

Yang namanya rejeki itu ngga bakal kemana. Tidak sengaja pas kemarin (2/6) saya makan siang ke warung uceng depot ANDA Garum, ko ya Ndilalah disitu ada semur "Hati Naga" (jengkol.red). Tidak pikir panjang semur jengkol pun saya bungkus dua porsi seharga Rp. 10.000,-

Siang saya makan semur jengkol, sorenya saya baca berita kalau harga jengkol sedang membumbung tinggi. 1 Kg jengkol tembus ke harga Rp. 50.000 artinya jengkol lebih mahal dari harga daging ayam boiler (Rp. 26.122/Kg), telor ayam kampung (Rp 35.127/Kg), cabai merah dan bawang merah (Rp 30.000/Kg). Haru bercampur bangga. Jengkol sekarang naik kelas, sejajar dengan komoditas VIP dan yang saat ini jengkol alias jering sedang menjadi trending topik pasar induk. Papa bangga ;)
Blitar, Lalapan dan Semur Jengkol Blitar, Lalapan dan Semur Jengkol Reviewed by Suheri on Tuesday, June 04, 2013 Rating: 5

No comments:

Top Category 1

Powered by Blogger.