Lari di masa new normal serasa rebutan lahan dengan pengguna jalan yang lain. Setiap weekend semua publik area dipenuhi sama orang yang berolahraga. Bukannya apa-apa, kondisi new normal ini sangat berbeda dengan sebelum masa pandemi. Tidak bisa seenaknya lagi berkerumun dengan lebih dari lima orang dengan mengabaikan jarak. Jawa Timur termasuk juga Blitar adalah wilayah dengan resiko paling tinggi di Indonesia dengan rasio tes Covid-19 terendah. Bukan tanpa alasan kalau komunitas lari Run Blitar tetap berpegang pada Protokol Kesesahatan SLJJ.
Baca juga : Panduan Berlari Aman Saat New Normal
Masuk di minggu ketiga sejak dimulainya lagi lari outdoor, kami berdiskusi dan mengevaluasi kegiatan tersebut. Kegiatan lari pada awal waktu dan berlari sendirian masih cukup efektif, karena jalanan Kota Blitar pada jam 05.00 sampai jam 05.30 masih sepi. Sementara lokasi yang menjadi titik temu menjadi bahan evaluasi bersama. Makam Bung Karno yang sebelumnya menjadi lokasi titik temu tidak lagi ideal. Sejak tanggal 28 Juni 2020 area wisata tersebut sudah mulai dibuka untuk umum. Tidak hanya itu saja, makam juga menjadi destinasi akhir dari para pesepeda.
Lokasi titik temu akhirnya kami pindahkan, tidak lagi di area publik melainkan di area yang terbatas untuk umum. Parkiran RM Pass Pedas yang berada di Kelurahan Tanggung, kami rasa cukup memadai untuk dijadikan lokasi titik temu. Di tempat ini banyak memberikan pilihan rute lari. Jikalau nanti rekan-rekan Run Blitar banyak yang datang pun kita tidak bingung mengatur rute lari agar tidak menggerombol. Bisa memilih rute Kampung Afrika dari Pass Pedas ke timur kemudian ke selatan trus balik lagi ke Pass Pedas atau memilih rute utara ke Kelurahan Ngadirejo - Jeding - Bendo. Kalau masih kurang juga larinya bisa berlawanan arah dari rute tersebut. Rute tersebut lumayan asik dibuat lari. Selain sepi dari kendaraan (kecuali Jalan Ciliwung) di sepanjang jalur banyak dijumpai pesawahan dan perkebunan penduduk.
Minggu tanggal 05 Juli 2020 saya memulai lari pukul 05 subuh. Udara pagi yang begitu menusuk serta jalan yang masih tertutup kabut tebal membuat lelarian pagi itu begitu sahdu. Saya memilih rute arah utara, ke Kelurahan Ngadirejo, Jeding, Bendo dan balik lagi ke Pass Pedas.
Lari di Provinsi Dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Indonesia
Reviewed by Suheri
on
Monday, July 06, 2020
Rating:
No comments: