FENOMENA BISNIS
Saya dapet foto ini waktu perjalanan rafting ke Sukabumi, di depan Indomaret ada yg jual fried chicken kita sebut aja AFC. Semisal kita ini adalah pemula dan owner nya AFC, maka pekerjaan mulai dari cari bahan baku ayam ke pasar, trus masak sendiri, trus jual sendiri, dan akhirnya bersih bersih sendiri.
Merangkap mulai dari posisi OB, Purchasing, Marketing, Tukang masak sampai Direktur. Kecuali pas lagi kenalan sesama pebisnis, di kartu nama tercantum jabatannya Direktur :)
Berbeda sekali dgn KFC ini, sama-sama jual ayam, dan rasa nya belum tentu lebih enak juga. Tapi lebih laris, padahal harga lebih mahal. Trus yg melayani pembeli nya bukan sang owner. Yang menghitung uang juga sama yg beli ayam juga bukan sang owner. Semua dikerjakan oleh TEAM.
Materi yang akan diulas ini adalah tentang bagaimana menjadikan AFC menjadi KFC.
Kita lihat dulu definisi bisnis menurut Brad Sugar (pendiri Action Coach) adalah organisasi komersial yg menghasilkan laba tanpa kehadiran owner atau pemegang saham.
Kalo masih jadi superman itu namanya self employeed. Apakah salah? Tentu tidak, itu adalah pilihan. Ada orang yg mau jadi trainer atau coach seumur hidup tidak apa-apa karena itu adalah self employee. Atau mau jadi dokter specialist itu boleh. Yg kasian adalah yg mau jadi Business Owner tapi terjebak jadi self employee.
Mau nya pengen punya bisnis ayam goreng ala-ala KFC malah kerjanya dari Subuh ke pasar sampe tengah malam.
Nah sebelum kita bahas Prinsip dan langkah langkah nya. Yang paling penting adalah apakah harus punya BIG WHY atau Alasan Kuat. Karena kalo tidak punya alasan kuat dan masih merasa nyaman dengan keadaan saat ini, buat apa berubah. Lebih baik gitu-gitu aja.
WHY 1 : TIME
adalah, orang yg jadi superman, akan terjebak dalam pekerjaan yg tiada habisnya. Karena semua dikerjakan sendiri. Mungkin dulu pernah rekrut team, tapi kapok atau gagal dan kalo di pegang orang lain kemungkinan hasilnya gak sebagus dan secepat owner. Makanya punya prinsip "lebih baik dikerjakan sendiri". Yang bikin lebih kapok lagi kadang-kadang, udah di rekrut, dididik dan dilatih, ternyata malah jadi kompetitor.
Ini hanya ilustrasi aja, saat ini lagi banjir informasi tentang bisnis. Banyak workshop, training di mana mana. Mulai yg nyaris gratis sampe yg bikin pening karena gak bisa bayar. Banyak sharing bisnis lewat WA, telegram dll.
Bisa jadi saat ini kebanjiran informasi, kebanjiran strategi dan kebanjiran ilmu. Tapi kalo ujung ujung nya gak ada ACTION karena kekurangan team. Hanya numpang lewat aja di kepala. Yg lebih parah dari gak ada waktu ini adalah, sampe gak sempet ngurus "diri sendiri", gak ada waktu untuk olahraga. Udah "males" plus gak ada waktu, lengkap lah sudah alasannya.
WHY 2 : MONEY
Penghasilan pun sangat terbatas. Gak punya faktor kali dan kalo pas datang tagihan pusing sendiri juga. Sebesar-besarnya penghasilan dokter specialist, jauh lebih besar pemilik rumah sakit yg punya banyak cabang.
WHY 3 : TEAM
Dengan punya team yg semakin besar dan kuat akan menjadi attraction atau daya tarik untuk rekrutmen team baru. Mereka lebih nyaman kerja di bisnis yg banyak temennya dibanding kerja sama owner seorang diri trus kerja nya di rumah nya lagi. Tambahan team baru juga merupakan jembatan bagi kenaikan karir karyawan lama. Jadi yg lama dan baru sama sama happy.
Contoh menarik di HYDRO, lebih dari 10 orang mendapat jodohnya di kantor. Artinya, bukan hanya tempat mencari nafkah, tapi menjadi tempat melestarikan keturunan.
Bagi yg sudah pernah mendapat materi ini, ada pepatah : "pengulangan adalah master dari segala keterampilan". Dengan diulang-ulang BIG WHY ini, akan semakin yakin bisnis harus bangun team yg kuat.
Berlanjut ke Materi :
5 Prinsip Meningkatkan Bisnis dan Membangun Tim
Bagaimana Meningkatkan Bisnis dan Membangun Tim
Reviewed by Suheri
on
Tuesday, January 05, 2016
Rating:
No comments: